Minggu, 15 Februari 2009

A piece of Cake

Wahai pembaca yang budiman, apa kabar? semoga anda selalu dalam keadaan sehat.

Suatu hari seorang teman curhat pada saya tentang masalahnya sebagai seorang remaja. Sebut saja namanya S. S adalah anak laki-laki yang bersemangat. Kurang lebih begini ceritanya.

S ini sedang 'kagum', atau bisa dibilang suka pada seorang temannya. Ya, teman saya juga.
Sebut saja B.
B adalah seorang anak yang pintar. Pelajar yang hebat, gadis yang sangat cerdas, yah pokoknya mempesona sekali di hadapan S.
S ini, karena memendam rasa suka pada B, mencoba lebih dekat padanya.
Setiap hari dia berdoa untuk kesuksesan B, berusaha berkomunikasi dengan B.

Hingga suatu hari S membelikan sebuah oleh-oleh untuk B. Oleh-oleh itu berupa sekantong jeruk, agar-agar, dan jajanan yang dimaksudkan S sebagai teman belajar B.

Kalau orang biasanya senang diberi seperti itu, lain halnya dengan B.
Semenjak peristiwa itu, B menjadi jauh, berusaha agar tidak banyak berkomunikasi dengan S.

B pada suatu hari mengikuti lomba, di salah satu universitas di Indonesia.
Suatu hari, S membaca hadis rasul tentang makbulnya sebuah doa yang tidak diketahui oleh yang didoakan.

Di tengah kecewanya, S berdoa untuk B. Doa agar B menang, doa agar B bahagia.
Setiap hari, di antara lomba-lomba yang panjang itu, S menunggu perkembangan akan doanya.

Setiap hari pun, tahap demi tahap, B lolos, dan akhimya dia memenangkan lomba itu.

Kemenangan yang indah. Mengharumkan nama sekolah mereka.
S menunggu kepulangan B dengan riang dan berharap, permainan Tuhan akan membuat B kembali menyenangkan seperti dulu.

Ternyata permainan Tuhan berkata lain.
B malah menjadi semakin dingin, bila bicara dengan orang lain ia sangat antusias namun bila bicara dengan S dia mencapai tingkat jutek yang tinggi.

Kasihan, si S. Dia tidak tahu salah apa. Dia mau bertanya langsung pada B, namun B selalu membuat kondisi di mana S tidak mungkin berkomunikasi dengan bebas dengannya.

S mengingat doa-doanya, ada sebercik rasa menyesal.

Haah, masalah remaja memang ada-ada saja, ya.
Menurut Anda apa yang sebaiknya dilakukan si S ini? Berdoa yang buruk untuk B?
Wahai remaja-remaja, bertobatlah!